Jumat, 16 Agustus 2013

Sebuah bahan perenungan dapat dari temen....

21 Februari 2011 pukul 9:51
Sepasang suami istri petani pulang kerumah stlh berbelanja. Seekor tikus memperhatikan makanan apa lagi yg dibawa mereka dari pasar??" Ternyata, salah satu yg dibeli olh petani ini adlh Perangkap Tikus. Sang tikus kaget bukan kepalang.

Ia segera berlari menuju kandang, mendatangi ayam & berteriak "ada perangkap tikus". Sang Ayam berkata "Tuan Tikus, Aku turut bersedih, tapi itu tdk berpengaruh padaku"

Sang Tikus lalu pergi menemui seekor Kambing sambil berteriak. Sang Kambing pun berkata "Aku turut ber simpati, tp tdk ada yg bisa aku lakukan"

Tikus lalu menemui Sapi. Ia mendapat jawaban sama. "Maafkan aku. Tp perangkap tikus tdk berbahaya buat aku sama sekali"

Ia lalu lari ke hutan & bertemu Ular. Sang ular berkata "Perangkap Tikus yg kecil tdk akan mencelakai aku"

Akhirnya Sang Tikus kembali kerumah dgn pasrah mengetahui kalau ia akan menghadapi bahaya sendiri.

Suatu malam, pemilik rumah terbangun mendengar suara keras perangkap tikusnya berbunyi menandakan telah memakan korban. Ketika melihat perangkap tikusnya, ternyata seekor ular berbisa. Buntut ular yg terperangkap membuat ular semakin ganas dan menyerang istri pemilik rumah.

Walaupun sang Suami sempat membunuh ular tsb, sang Istri ttp harus di bawa ke rumah sakit. Bbrp hari kemudian istrinya demam. Ia lalu minta dibuatkan sop ceker ayam oleh suaminya. Dgn segera ia menyembelih ayamnya utk dimasak cekernya.

Ttp sakit sang Istri tak kunjung reda. Seorang teman menyarankan utk makan hati kambing.

Ia lalu menyembelih kambing utk mengambil hatinya. Istrinya tdk sembuh & akhirnya meninggal dunia.

Banyak sekali org datang pd saat pemakaman. Sehingga sang Petani hrs menyembelih sapinya utk memberi makan para pelayat.

Dari kejauhan sang Tikus menatap dgn penuh kesedihan. Beberapa hari kemudian ia melihat Perangkap Tikus tersebut sudah tdk digunakan lagi.
SUATU HARI, KETIKA ANDA MENDENGAR SESEORANG DALAM KESULITAN DAN MENGIRA ITU BUKAN URUSAN ANDA... PIKIRKANLAH SEKALI LAGI.

Selasa, 19 Oktober 2010

Pesan Buat para Suami (dan Calon suami)

Kiriman email dari seorang sahabat.

“Pesan” buat para suami (dan calon suami) untuk menjaga istrinya… Dan motivasi buat para istri (dan calon istri) untuk tetap mencintai suaminya… ****************************************************************

Kehidupan pernikahan kami awalnya baik2 saja menurutku. Meskipun menjelang pernikahan selalu terjadi konflik, tapi setelah menikah Mario tampak baik dan lebih menuruti apa mauku.

Kami tidak pernah bertengkar hebat, kalau marah dia cenderung diam dan pergi kekantornya bekerja sampai subuh, baru pulang kerumah, mandi, kemudian mengantar anak kami sekolah. Tidurnya sangat sedikit, makannya pun sedikit. Aku pikir dia workaholic.

Kami jarang ngobrol sampai malam, kami jarang pergi nonton berdua, bahkan makan berdua diluarpun hampir tidak pernah. Kalau kami makan di meja makan berdua, kami asyik sendiri dengan sendok garpu kami, bukan obrolan yang terdengar, hanya denting piring yang beradu dengan sendok garpu.

Kalau hari libur, dia lebih sering hanya tiduran dikamar, atau main dengan anak2 kami, dia jarang sekali tertawa lepas. Karena dia sangat pendiam, aku menyangka dia memang tidak suka tertawa lepas.

Aku mengira rumah tangga kami baik2 saja selama 8 tahun pernikahan kami. Sampai suatu ketika, disuatu hari yang terik, saat itu suamiku tergolek sakit dirumah sakit, karena jarang makan, dan sering jajan di kantornya, dibanding makan dirumah, dia kena typhoid, dan harus dirawat di RS, karena sampai terjadi perforasi di ususnya. Pada saat dia masih di ICU, seorang perempuan datang menjenguknya. Dia memperkenalkan diri, bernama meisha, temannya Mario saat dulu kuliah.

Meisha tidak secantik aku, dia begitu sederhana, tapi aku tidak pernah melihat mata yang begitu cantik seperti yang dia miliki. Matanya bersinar indah, penuh kehangatan dan penuh cinta, ketika dia berbicara, seakan2 waktu berhenti berputar dan terpana dengan kalimat2nya yang ringan dan penuh pesona. Setiap orang, laki2 maupun perempuan bahkan mungkin serangga yang lewat, akan jatuh cinta begitu mendengar dia bercerita.

Meisha tidak pernah kenal dekat dengan Mario selama mereka kuliah dulu, Meisha bercerita Mario sangat pendiam, sehingga jarang punya teman yang akrab. 5 bulan lalu mereka bertemu, karena ada pekerjaan kantor mereka yang mempertemukan mereka. Meisha yang bekerja di advertising akhirnya bertemu dengan Mario yang sedang membuat iklan untuk perusahaan tempatnya bekerja.

Aku mulai mengingat-ingat, 5 bulan lalu ada perubahan yang cukup drastis pada Mario, setiap mau pergi kerja, dia tersenyum manis padaku, dan dalam sehari bisa menciumku lebih dari 3x. Dia membelikan aku parfum baru, dan mulai sering tertawa lepas. Tapi disaat lain, dia sering termenung didepan komputernya. Atau termenung memegang Hp-nya. Kalau aku tanya, dia bilang, ada pekerjaan yang membingungkan.


Suatu saat Meisha pernah datang pada saat Mario sakit dan masih dirawat di RS. Aku sedang memegang sepiring nasi beserta lauknya dengan wajah kesal, karena Mario tidak juga mau aku suapi. Meisha masuk kamar, dan menyapa dengan suara riangnya,

" Hai Rima, kenapa dengan anak sulungmu yang nomor satu ini ? tidak mau makan juga? uhh... dasar anak nakal, sini piringnya, " lalu dia terus mengajak Mario bercerita sambil menyuapi Mario, tiba2 saja sepiring nasi itu sudah habis ditangannya. Dan....aku tidak pernah melihat tatapan penuh cinta yang terpancar dari mata suamiku, seperti siang itu, tidak pernah seumur hidupku yang aku lalui bersamanya, tidak pernah sedetikpun !

Hatiku terasa sakit, lebih sakit dari ketika dia membalikkan tubuhnya membelakangi aku saat aku memeluknya dan berharap dia mencumbuku. Lebih sakit dari rasa sakit setelah operasi caesar ketika aku melahirkan anaknya. Lebih sakit dari rasa sakit, ketika dia tidak mau memakan masakan yang aku buat dengan susah payah. Lebih sakit daripada sakit ketika dia tidak pulang kerumah saat ulang tahun perkawinan kami kemarin. Lebih sakit dari rasa sakit ketika dia lebih suka mencumbu komputernya dibanding aku.

Tapi aku tidak pernah bisa marah setiap melihat perempuan itu. Meisha begitu manis, dia bisa hadir tiba2, membawakan donat buat anak2, dan membawakan ekrol kesukaanku. Dia mengajakku jalan2, kadang mengajakku nonton. kali lain, dia datang bersama suami dan ke-2 anaknya yang lucu2.

Aku tidak pernah bertanya, apakah suamiku mencintai perempuan berhati bidadari itu? karena tanpa bertanya pun aku sudah tahu, apa yang bergejolak dihatinya.

Suatu sore, mendung begitu menyelimuti jakarta, aku tidak pernah menyangka, hatikupun akan mendung, bahkan gerimis kemudian.

Anak sulungku, seorang anak perempuan cantik berusia 7 tahun, rambutnya keriting ikal dan cerdasnya sama seperti ayahnya. Dia berhasil membuka password email Papa nya, dan memanggilku, " Mama, mau lihat surat papa buat tante Meisha ?"

Aku tertegun memandangnya, dan membaca surat elektronik itu,

Dear Meisha, Kehadiranmu bagai beribu bintang gemerlap yang mengisi seluruh relung hatiku, aku tidak pernah merasakan jatuh cinta seperti ini, bahkan pada Rima. Aku mencintai Rima karena kondisi yang mengharuskan aku mencintainya, karena dia ibu dari anak2ku.

Ketika aku menikahinya, aku tetap tidak tahu apakah aku sungguh2 mencintainya. Tidak ada perasaan bergetar seperti ketika aku memandangmu, tidak ada perasaan rindu yang tidak pernah padam ketika aku tidak menjumpainya. Aku hanya tidak ingin menyakiti perasaannya. Ketika konflik2 terjadi saat kami pacaran dulu, aku sebenarnya kecewa, tapi aku tidak sanggup mengatakan padanya bahwa dia bukanlah perempuan yang aku cari untuk mengisi kekosongan hatiku. Hatiku tetap terasa hampa, meskipun aku menikahinya.

Aku tidak tahu, bagaimana caranya menumbuhkan cinta untuknya, seperti ketika cinta untukmu tumbuh secara alami, seperti pohon2 beringin yang tumbuh kokoh tanpa pernah mendapat siraman dari pemiliknya. Seperti pepohonan di hutan2 belantara yang tidak pernah minta disirami, namun tumbuh dengan lebat secara alami. Itu yang aku rasakan.

Aku tidak akan pernah bisa memilikimu, karena kau sudah menjadi milik orang lain dan aku adalah laki2 yang sangat memegang komitmen pernikahan kami. Meskipun hatiku terasa hampa, itu tidaklah mengapa, asal aku bisa melihat Rima bahagia dan tertawa, dia bisa mendapatkan segala yang dia inginkan selama aku mampu. Dia boleh mendapatkan seluruh hartaku dan tubuhku, tapi tidak jiwaku dan cintaku, yang hanya aku berikan untukmu. Meskipun ada tembok yang menghalangi kita, aku hanya berharap bahwa engkau mengerti, you are the only one in my heart.

yours,


Mario


Mataku terasa panas. Jelita, anak sulungku memelukku erat. Meskipun baru berusia 7 tahun, dia adalah malaikat jelitaku yang sangat mengerti dan menyayangiku.

Suamiku tidak pernah mencintaiku. Dia tidak pernah bahagia bersamaku. Dia mencintai perempuan lain.

Aku mengumpulkan kekuatanku. Sejak itu, aku menulis surat hampir setiap hari untuk suamiku. Surat itu aku simpan diamplop, dan aku letakkan di lemari bajuku, tidak pernah aku berikan untuknya.

Mobil yang dia berikan untukku aku kembalikan padanya. Aku mengumpulkan tabunganku yang kusimpan dari sisa2 uang belanja, lalu aku belikan motor untuk mengantar dan menjemput anak2ku. Mario merasa heran, karena aku tidak pernah lagi bermanja dan minta dibelikan bermacam2 merek tas dan baju. Aku terpuruk dalam kehancuranku. Aku dulu memintanya menikahiku karena aku malu terlalu lama pacaran, sedangkan teman2ku sudah menikah semua. Ternyata dia memang tidak pernah menginginkan aku menjadi istrinya.

Betapa tidak berharganya aku. Tidakkah dia tahu, bahwa aku juga seorang perempuan yang berhak mendapatkan kasih sayang dari suaminya ? Kenapa dia tidak mengatakan saja, bahwa dia tidak mencintai aku dan tidak menginginkan aku ? itu lebih aku hargai daripada dia cuma diam dan mengangguk dan melamarku lalu menikahiku. Betapa malangnya nasibku.

Mario terus menerus sakit2an, dan aku tetap merawatnya dengan setia. Biarlah dia mencintai perempuan itu terus didalam hatinya. Dengan pura2 tidak tahu, aku sudah membuatnya bahagia dengan mencintai perempuan itu. Kebahagiaan Mario adalah kebahagiaanku juga, karena aku akan selalu mencintainya.

**********

Setahun kemudian...

Meisha membuka amplop surat2 itu dengan air mata berlinang. Tanah pemakaman itu masih basah merah dan masih dipenuhi bunga.

" Mario, suamiku....

Aku tidak pernah menyangka pertemuan kita saat aku pertama kali bekerja dikantormu, akan membawaku pada cinta sejatiku. Aku begitu terpesona padamu yang pendiam dan tampak dingin. Betapa senangnya aku ketika aku tidak bertepuk sebelah tangan. Aku mencintaimu, dan begitu posesif ingin memilikimu seutuhnya. Aku sering marah, ketika kamu asyik bekerja, dan tidak memperdulikan aku. Aku merasa diatas angin, ketika kamu hanya diam dan menuruti keinginanku... Aku pikir, aku si puteri cantik yang diinginkan banyak pria, telah memenuhi ruang hatimu dan kamu terlalu mencintaiku sehingga mau melakukan apa saja untukku.....

Ternyata aku keliru.... aku menyadarinya tepat sehari setelah pernikahan kita. Ketika aku membanting hadiah jam tangan dari seorang teman kantor dulu yang aku tahu sebenarnya menyukai Mario.

Aku melihat matamu begitu terluka, ketika berkata, " kenapa, Rima ? Kenapa kamu mesti cemburu ? dia sudah menikah, dan aku sudah memilihmu menjadi istriku ?"

Aku tidak perduli,dan berlalu dari hadapanmu dengan sombongnya.

Sekarang aku menyesal, memintamu melamarku. Engkau tidak pernah bahagia bersamaku. Aku adalah hal terburuk dalam kehidupan cintamu. Aku bukanlah wanita yang sempurna yang engkau inginkan.

Istrimu, Rima"

************** Di surat yang lain,

".........Kehadiran perempuan itu membuatmu berubah, engkau tidak lagi sedingin es. Engkau mulai terasa hangat, namun tetap saja aku tidak pernah melihat cahaya cinta dari matamu untukku, seperti aku melihat cahaya yang penuh cinta itu berpendar dari kedua bola matamu saat memandang Meisha......"

************** Disurat yang kesekian,

".......Aku bersumpah, akan membuatmu jatuh cinta padaku.

Aku telah berubah, Mario. Engkau lihat kan, aku tidak lagi marah2 padamu, aku tidak lagi suka membanting2 barang dan berteriak jika emosi. Aku belajar masak, dan selalu kubuatkan masakan yang engkau sukai. Aku tidak lagi boros, dan selalau menabung. Aku tidak lagi suka bertengkar dengan ibumu. Aku selalu tersenyum menyambutmu pulang kerumah. Dan aku selalu meneleponmu, untuk menanyakan sudahkah kekasih hatiku makan siang ini? Aku merawatmu jika engkau sakit, aku tidak kesal saat engkau tidak mau aku suapi, aku menungguimu sampai tertidur disamping tempat tidurmu, dirumah sakit saat engkau dirawat, karena penyakit pencernaanmu yang selalu bermasalah.......

Meskipun belum terbit juga, sinar cinta itu dari matamu, aku akan tetap berusaha dan menantinya........"

Meisha menghapus air mata yang terus mengalir dari kedua mata indahnya... dipeluknya Jelita yang tersedu-sedu disampingnya.

************ Disurat terakhir,

"..............Hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan kami yang ke-9. Tahun lalu engkau tidak pulang kerumah, tapi tahun ini aku akan memaksamu pulang, karena hari ini aku akan masak, masakan yang paling enak sedunia. Kemarin aku belajar membuatnya dirumah Bude Tati, sampai kehujanan dan basah kuyup, karena waktu pulang hujannya deras sekali, dan aku hanya mengendarai motor.

Saat aku tiba dirumah kemarin malam, aku melihat sinar kekhawatiran dimatamu. Engkau memelukku, dan menyuruhku segera ganti baju supaya tidak sakit.

Tahukah engkau suamiku,

Selama hampir 15 tahun aku mengenalmu, dan hampir 9 tahun kita menikah, baru kali ini aku melihat sinar kekhawatiran itu dari matamu, inikah tanda2 cinta mulai bersemi dihatimu ?........."

Jelita menatap Meisha, dan bercerita,


" Siang itu Mama menjemputku dengan motornya, dari jauh aku melihat keceriaan diwajah mama, dia terus melambai-lambaikan tangannya kepadaku. Aku tidak pernah melihat wajah yang sangat bersinar dari mama seperti siang itu, dia begitu cantik. Meskipun dulu sering marah2 kepadaku, tapi aku selalu menyayanginya. Mama memarkir motornya diseberang jalan, Ketika mama menyeberang jalan, tiba2 mobil itu lewat dari tikungan dengan kecepatan tinggi...... aku tidak sanggup melihatnya terlontar, Tante..... aku melihatnya masih memandangku sebelum dia tidak lagi bergerak......" Jelita memeluk Meisha dan terisak-isak. Bocah cantik ini masih terlalu kecil untuk merasakan sakit di hatinya, tapi dia sangat dewasa.

Meisha mengeluarkan selembar kertas yang dia print tadi pagi. Mario mengirimkan email lagi kemarin malam, dan tadinya aku ingin Rima membacanya.

Dear Meisha,

Selama setahun ini aku mulai merasakan Rima berbeda, dia tidak lagi marah2 dan selalu berusaha menyenangkan hatiku. Dan tadi, dia pulang dengan tubuh basah kuyup karena kehujanan, aku sangat khawatir dan memeluknya. Tiba2 aku baru menyadari betapa beruntungnya aku memiliki dia. Hatiku mulai bergetar.... Inikah tanda2 aku mulai mencintainya ?

Aku terus berusaha mencintainya seperti yang engkau sarankan, Meisha. Dan besok aku akan memberikan surprise untuknya, aku akan membelikan mobil mungil untuknya, supaya dia tidak lagi naik motor kemana-mana. Bukan karena dia ibu dari anak2ku, tapi karena dia belahan jiwaku....

Meisha menatap Mario yang tampak semakin ringkih, yang masih terduduk disamping nisan Rima. Diwajahnya tampak duka yang dalam. Semuanya telah terjadi, Mario. Kadang kita baru menyadari mencintai seseorang, ketika seseorang itu telah pergi meninggalkan kita.


************************************************* Sumber Cerita : Botefilia Salam ukhuwah "Bengkel-Akhlaq" *************************************************


Bengkel-Akhlaq's Collection

cukup bagiku mencintai hanya karena Allah…..

bukan karena cantik bukan karena baik bukan karena menarik bukan karena simpatik terlebih bukan karena perlu dikasihani

kadang kita kecewa melihat orang yang kita sayangi hadir untuk orang lain, tapi lebih menyakitkan jika kita tidak bisa membuatnya bahagia dengan keberadaan kita….

dan untuk para ikhwan, jika memang belum ada niatan tulus, jangan pernah lontarkan kata-kata yang membuat para akhwat membuka lebar-lebar pintu hatinya, karena itu hanya akan meninggalkan luka, luka yang kadang tidak pernah kau sadari,

karena senyum kami selalu menghiasi binar mata kami selalu berseri kata-kata kami tak tersirat benci dan air mata kami selalu tertutupi

tapi tanpa kau tahu, luka ini begitu dalam…

satu hal yang harus kalian tahu, hati kami tercipta untuk memaafkan seberapa besarpun kesalahan

teruntuk semua yang membaca tulisan ini, niatkan menikah hanya karena Allah, dan biarkan Allah turut serta menyiraminya dengan doa dan ibadah, hingga kelak dihimpunkan di surgaNya.

Amin

Senin, 18 Oktober 2010

Tungku-Kompor Biomassa alternatif pengganti kompor Gas


Tungku dan Kompor Sehat Hemat Energi (TSHE-KSHE) /Kompor-Tungku Biomassa (Pekerjaan Studi Penyusunan Benchmark Tungku dan Kompor Biomassa dari Departemen ESDM - Puser Bumi Konsultan )
 




Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, defenisi pencemaran udara adalah “…masuk/dimasukkannya zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam udara ambien untuk kegiatan manusia, sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya…”. Bahan pencemar udara tersebut dapat berbentuk gas maupun partikulat yang merupakan unsur limbah yang umum dikeluarkan oleh kegiatan antropogenik, meliputi sektor permukiman, transportasi, komersial, industri, pengelolaan limbah padat, dan sektor penunjang lainnya.

Partikulat merupakan padatan atau cairan yang terdispersi di udara dengan ukuran lebih besar dari sebuah molekul tunggal (0,0002 μm) dan lebih kecil dari 500 μm. Partikulat dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan, mengurangi jarak pandang, dan sebagainya. Besarnya efek yang ditimbulkan dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikulat, konsentrasi, serta komposisi fisik dan kimia. Partikulat berukuran tertentu memiliki kemampuan memasuki saluran pernafasan, >10 μm tersaring oleh bulu hidung, 5-10 μm mencapai trachea atau bronchus, 0,5-5 μm mencapai alveolus, dan <0,5 μm terdifusi ke dalam dinding alveoli.

Efek partikulat terhadap kesehatan manusia akan sangat berbahaya jika komposisi kimia yang dikandungnya berupa elemen-elemen logam yang bersifat toksik, yang antara lain dapat menimbulkan penyakit pneumoconiosis (paru-paru berdebu), granuloma (jaringan radang), kanker, mutan, dan metal fume fever (demam akibat uap logam). Oleh karena itu, pemantauan konsentrasi partikulat di udara hendaknya dilengkapi dengan penelitian terhadap komposisi kimia yang dikandungnya.

Pemantauan terhadap kualitas udara ditujukan untuk mengontrol sumber pencemar sehingga dapat mengurangi konsentrasi pencemaran udara ambien dan tidak membahayakan lingkungan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1999, pemantauan konsentrasi partikulat di udara dikelompokkan atas 3, yaitu Total Suspended Particulate (TSP), Particulate Matter 10 dan 2,5 (PM10, dan PM2,5.).

Sedangkan dalam kaitannya dengan studi ini emisi CO adalah emisi yang sering dihasilkan dari proses pembakaran, dimana terjadi pembakaran dengan jumlah udara yang terbatas, sehingga terjadi pembakaran tak sempurna. Reaksi bahan bakar, terutama yang mengandung karbon pada reaksi pembakaran tak sempurna, tidak dapat menghasilkan CO2 maximal, tetapi akan didominasi oleh gas CO. Gas CO adalah gas yang bersifar racun, dan akan mengikat oksigen yang dibawa oleh darah dari proses pernafasan. Sehinnga manusia menjadi kekurangan oksigen, bila menghirup udara yang banyak mengandung gas CO. Oleh karena itu dalam kasus ini sering disebut keracunan gas CO. 

Baik emisi partikel maupun CO sering terjadi pada pembakaran bahan bakar, terutama pembakaran bahan bakar padat. Bahan bakar padat yang banyak dikenal di masyarkat adalah batubara, arang atau kayu. Kayu merupakan bahan bakar andalan untuk masyarakat kelas menengah ke bawah, karena aspek ketersediaannya yang mudah selain harganya yang terjangkau. Harga yang relative murah ini disebabkan antara lain belum memasukkan factor biaya emisi lingkungan yang berupa hasil-hasil pembakaran tak sempurna, gas CO dan partikel debu. Kayu masih merupakan sumber energi terbarukan biomassa yang kalau dikembangkan teknologi pemanfaatannya dan budidayanya masih merupakan sumber energi yang akrab dengan lingkungan, dan merupakan sumber energi yang potensial di Indonesia.
  
Sesuai dengan kebijakan pemerintah di bidang energi dalam program diversifikasi sumber energi, adalah pemanfaatan energi terbarukan. Salah satu sumber energi terbarukan adalah biomassa. Dasar hukum yang melandasi kebijakan nasional terkait dengan peningkatan pemanfaatan energi terbarukan antara lain tertuang dalam Blueprint Pengelolaan Energi Nasional tahun 2006 – 2025, dan undang – undang no 30 tahun 2008 tentang Energi.

Energi biomassa yang masih banyak digunakan di masayarakat adalah kayu, terutama untuk kepentingan memasak di rumah tangga yang berada di perdesaan. Bahkan kayu masih digunakan untuk sebagai sumber energi  dalam skala industri kecil atau usaha kecil. Kelebihan energi biomassa ini adalah termasuk jenis energi yang murah dibanding dengan sumber energi lain, serta dapat dibudidayakan langsung oleh masyarakat tanpa melalui suatu dukungan finansial dan teknologi tinggi.

Pada reaksi kayu dengan oksigen (sering disebut pembakaran), pada dasarnya terjadi bilamana kayu yang panas menghasilkan gas volatil yang kemudian mudah terbakar.  Oleh karena itu untuk terbentuknya gas volatil dibutuhkan waktu, suhu yang tinggi dan turbulensi.  Jika kayu dipanaskan hingga 6500C dan zat asam yang cukup bercampur dengan gas volatil akan dihasilkan pembakaran yang sempurna.  Hasil pembakaran sempurna adalah zat asam arang (CO2), uap air dan panas.  Kayu bakar kering mengandung tenaga panas separuh dari minyak tanah.  Asap yang terbentuk dari pembakaran adalah energi yang terbuang. Untuk memanfaatkan kayu sebagai bahan bakar (sumber energi), orang mengunakan tungku. Ada pula sebagaian masyarakat tidak lagi menggunakan tungku, namun menggunakan kompor biomassa, yang pada dasarnya sama-sama membakar biomassa. 

Pemanfaatan tungku biomassa yang telah berlangsung selama ini memiliki beberapa kelemahan, khususnya berkaitan dengan efisiensi dan emisi zat berbahaya bagi kesehatan.  Oleh karena itu dibutuhkan penyempurnaan rancangan tungku sedemikian rupa sehingga mampu meningkatkan efisiensinya dan menekan seminimal mungkin emisi zat berbahaya. Perancangan tungku biomassa modern telah berlangsung sejak dasawarsa 70 an. Perkembangannya mengalami percepatan setelah munculnya isu krisis energi fosil dan pemanasan global.  Rancangan baru tungku biomassa utamanya bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi dan menekan produk samping pembakaran yang berbahaya, yaitu CO dan partikel-partikel yang sangat kecil yang berukuran lebih kecil atau sama dengan 2,5 mikron (P2,5).

Rekayasa tungku yang baik berlangsung pada disain tungku dan preparasi bahan bakar yang sesuai.  Disain tungku lebih berhubungan dengan efisiensi, sedangkan preparasi bahan bakar berhubungan dengan produk samping partikel yang tidak diinginkan karena sifatnya yang berbahaya bagi kesehatan.  Di negara maju berlangsung penelitian berskala besar untuk mengubah bahan bakar biomassa padat menjadi gas atau cairan sehingga bisa menekan atau menghilangkan produk pembakaran berupa partikel, sekaligus meningkatkan efisiensi pembakaran. Efisiensi tungku yang telah direkayasa dapat berkisar dari 10 hingga 40%.
Rekayasa tungku biomassa yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi meliputi dua aspek penting, yaitu peningkatan efisiensi pembakaran dan perpindahan panas.  Semakin sempurna pembakaran, yaitu semakin banyak oksigen di dalam campuran gas udara dan suhu yang tinggi, semakin tinggi pula efisiensi pembakarannya.  Pembakaran merupakan sumber panas.  Selanjutnya berlangsung aspek kedua, yaitu perpindahan panas, yaitu dari sumber panas ke kompnen yang memerlukan panas (panci, wajan, dls).  Panas pembakaran yang tinggi tidak akan maksimal pendayagunaannya jika tidak diikuti oleh perpindahan panas yang maksimal pula.  Oleh karena itu diperlukan rekayasa guna memaksimalkan perpindahan panas yang berlangsung di tungku.

Partikel berukuran sangat kecil perlu mendapatkan perekayasaan yang memadai sehingga pelepasannya ke lingkungan bisa ditekan serendah mungkin.  Dewasa ini telah diusulkan beberapa ukuran untuk membatasi kadarnya di udara.  Rekayasa penekan pelolosan partikel tungku lebih berupa pengarahan asap yang terjadi sehingga tidak memapar langsung kepada pengguna tungku. Unjuk kerja tungku yang baik belum berarti pasti diterima oleh pengguna.  Oleh karena itu selain rekayasa desain yang baik dibutuhkan pula kemudahan pengoperasian dan kecantikan penampilan, selain harga atau biaya pembangunan tungku yang murah.

Pemanfaatan tungku dan kompor biomassa adalah penopang terbesar pemanfaatan energi biomassa di Indonesia. Sebagai Negara Agraris, Indonesia memiliki potensi bahan baku biomassa yang tinggi dan mudah diperoleh sehingga sebagian besar wilayah di Indonesia pemanfaatan biomassa mencapai lebih dari 50 %. Penggunaan biomassa terbesar berada di wilayah perdesaan yang memanfaatkan biomassa (kayu bakar) untuk energi memasak. Dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir, tingkat pemakaian energi biomassa untuk memasak tidak mengalami penurunan yang signifikan secara prosentase penggunaan energi di rumah tangga, bahkan tetap secara kuantitas.

Permasalahannya adalah tungku dan kompor biomassa yang dimanfaatkan masih bersifat konvensional dalam bentuk desain dan kinerja yang memiliki beberapa dampak negative, yaitu pembakaran yang tidak sempurna yang menghasilkan emisi karbonmonoksida dan partikel-partikel kecil yang menyebabkan polusi (indoor air pollution). Jika tungku tersebut digunakan diruangan tertutup, pengguna tungku akan mempunyai resiko tinggi mengidap penyakit pernapasan atau penyakit lainnya yang disebabkan adanya racun di dalam darah. Selain itu, tungku konvensional yang tidak efisien dapat menyebabkan tingkat konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi.

Beberapa decade yang lalu, program Tungku Sehat dan Hemat Energi (TSHE-Improved cook stove) telah dikembangkan di beberapa Negara dengan tujuan pengurangan tingkat polusi udara di dapur (Indoor Air Pollution), efisiensi penggunaan sumber daya biomassa, dan pengurangan emisi gas rumah kaca (karbon monoksida-CO dan particulate matter-PM2.5). TSHE yang dikembangkan memiliki beberapa kelemahan, yang paling utama adalah tidak adanya ukuran-ukuran kuantitatif yang menunjukkan keunggulan dari sisi penghematan sumberdaya, konservasi lingkungan, pengurangan polusi udara di dalam ruangan atau pengurangan emisi gas rumah kaca dibandingkan dengan tungku atau kompor konvensional/tradisional. Untuk mengukur kinerja TSHE, telah dikembangkan beberapa metode pengukuran kinerja sejak tahun 1980an, yaitu Uji Mendidihkan Air (Water Boiling Test-WBT), Uji Masak Terkontrol (Controlled Cooking Test-CCT) dan Uji Performa di Dapur (Kitchen Performance Test-KPT). Namun demikian, tidak setiap program TSHE melaksanakan uji kinerja untuk ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti keterbatasan biaya dan kapasitas teknis untuk melaksanakan pengujian, serta adanya asumsi bahwa TSHE secara otomatis lebih baik dibandingkan tungku dan kompor konvensional/tradisional yang digantikannya.

Di tingkat internasional, telah dikembangkan tolok ukur kinerja (benchmark) TSHE, berbasiskan uji laboratorium oleh Aprovecho Research Center. Tolok ukur kinerja TSHE mencakup kuantitas kayu bakar yang dikonsumsi, energi yang dibutuhkan serta emisi karbon monoksida dan partikel yang dihasilkan, dalam uji standar mendidihkan air (Water Boiling Test-WBT). Tolok ukur berfungsi sebagai petunjuk kinerja tungku yang optimal secara teknis, yang tidak mencerminkan kinerja dalam pemakaian aktual atau di lapangan. Tolok ukur dikembangkan melalui tinjauan komparatif parameter-parameter terkait dengan efisiensi dan tingkat emisi karbon monoksida (CO) dan partikel £  2,5 mikron (PM2.5). Jneis tungku di wilayah dimana tolok ukur akan diberlakukan.

Water Boiling Test (WBT) adalah metode pengujian yang digunakan untuk mengetahui kinerja suatu tungku dalam skala laboratorium, dimana kondisi iklim, bahan bakar (kelembaban, spesies, bentuk), jenis alat masak, pemasak termasuk cara mengoperasikan tungku dipertahankan sama di sepanjang pengujian. Pengujian ini tidak dapat digunakan untuk memperkirakan penggunaan tungku secara actual, tapi dapat digunakan untuk membandingkan model atau desain tungku. Yang dilakukan dalam WBT adalah mendidihkan air (boil) untuk mengatasi perbedaan hasil uji yang dialami oleh pengujian memasak actual (Cooking Test) karena perbedaan makanan pokok daerah satu dengan daerah lainnya.

Masalah perekayasaan TSHE yang dihadapi baik di situasi lapangan maupun pengembangan erat berhubungan dengan aspek keterukuran (measurability).  Upaya yang telah dilakukan melalui penyusunan Kerangka Acuan Kerja Studi Penyusunan Benchmark Tungku dan Kompor Biomasa yang telah memasukkan komponen pengujian perlu mendapatkan apresiasi yang memadai. Guna meningkatkan nilai inovasinya, perlu ditekankan adanya keterukuran baik dalam arti target nilai variable, metode pengujian dan sarana peralatannya untuk aspek Konversi Energi dan Daya Guna Energinya yang berorientasi pada prinsip Konservasi Energi.  Aspek kedua yang perlu dikembangkan adalah Keselamatan, yaitu keterukuran Risiko yang diterima Pengguna dan Lingkungannya.  Aspek ketiga yang perlu mendapatkan penekanan adalah perkiraan Perubahan Konsumsi Energi Rumah Tangga sebagai hasil dari penggunaan TSHE.

Keterukuran merupakan sifat yang implementasinya bisa jadi tidak mudah. Untuk itu perlu adanya perumusan yang komprehensif maksud dan tujuan program, sehingga memberikan arah yang jelas bagi kebijakan implementasinya.  Atas dasar ini bisa diharapkan tersusunnya program yang dapat diterapkan. Dengan mempertimbangkan kompleksitas yang akan dihadapi, pentahapan terhadap target final bisa menjadi pilihan strategi.  Untuk seluruh aspek inovasi tersebut di atas, perlu dirumuskan target nilai-nilai variable pokok terlebih dahulu.  Variabel pokok dan nilainya ditentukan berdasarkan kesiapan lapangan.

Permasalahan pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan dalam kaitannya dengan pemanfaatan TSHE tidak hanya ditinjau dari aspek teknis saja tetapi juga terkait erat dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat, lingkungan dan juga perilaku/budaya masyarakat setempat. Dari pengalaman konsultan dalam menangani permasalahan pengembangan dan pemanfaatan emergi terbarukan di beberapa daerah, meskipun dari aspek teknis dapat terselesaikan, akan tetapi seringkali dalam aplikasinya di lapangan terkendala oleh kondisi sosial, ekonomi, lingkungan dan budaya masyarakat setempat. Oleh karena itu dalam kajian sosial dan lingkungan perlu ditekankan upaya pendekatan aspek kemasyarakatan.